Halaman
128
Kelas X SMA/SMK
Bab V
Sengsara, Wafat, Kebangkitan
dan Kenaikan Yesus
Dengan bekerja keras, Yesus melaksanakan tugas perutusan Bapa untuk me-
wartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah. Walaupun demikian tidak semua
orang menanggapi pewartaan Yesus itu dengan tangan terbuka. Ada sebagian
masyarakat yang justru merasa terancam dengan kehadiran dan kegiatan Yesus
itu. Mereka menganggap pewartaan dan tindakan Yesus sebagai ancaman bagi
jabatan, kehormatan serta nafkah mereka. Bagi mereka, Yesus adalah musuh
yang harus ditumpas. Hal itulah yang menyebabkan mereka dengan berbagai
cara berusaha menjebak dan melemahkan pengaruh pewartaan Yesus. Bahkan
beberapa kali mereka berusaha membunuh Yesus. Hingga pada saat yang tepat,
mereka berhasil menangkap Yesus, mengadili, menyiksa dan menyalibkan-Nya.
Di mata para musuh-Nya, kematian Yesus merupakan bentuk hukuman
yang layak bagi seorang penghujat Allah. Tetapi Yesus menghayati sengsara dan
wafat-Nya sebagai bentuk kesetiaan-Nya kepada nasib manusia yang berdosa, dan
sekaligus kesetiaan dan penyerahan total kepada Bapa. Yesus mengalami nasib
seperti manusia, yakni kematian. Tetapi Allah membangkitkan Dia pada hari
ketiga sebagai tanda penerimaan penyerahan diri Anak-Nya dan memuliakan Dia
dengan mengangkat Dia ke Surga.
Untuk lebih menghayati hal tersebut di atas, maka dalam bab lima ini, secara
berturut-turut akan dibahas topik-topik:
A.
Sengsara dan wafat Yesus
B.
Kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga.
129
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
A.
Sengsara dan Wafat Yesus
Kematian merupakan peristiwa yang amat sangat biasa. Apapun yang hidup
pasti suatu saat akan mati. Kematian seolah menjadi titik akhir dari kehidupan
manusia, setelah itu ia lenyap bagai ditelan bumi. Tetapi, Iman kristiani justru
menegaskan, bahwa seharusnya kematian dihayati sebagai pintu masuk pada
kehidupan baru, kehidupan kekal bersama dengan Allah. Maka persoalannya
adalah: bagaimana manusia mempersiapkan dan menghayati kematian.
Wafat Yesus adalah kenyataan historis. Sengsara dan wafat Yesus merupakan
tanda terbesar kasih Allah kepada manusia. Sengsara dan wafat Yesus juga
merupakan tanda agung dari Kerajaan Allah. Yesus telah mewartakan Kerajaan
Allah melalui kata-kata dan perbuatan. Yesus menyadari bahwa kesaksian yang
paling kuat dalam mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah ialah
kesediaan-Nya untuk mati demi Kerajaan Allah yang diperjuangkan-Nya.
Maka, Yesus berani menghadapi risiko ini dengan penuh kesadaran dan tanpa
takut. Yesus yakin dengan sikap-Nya yang konsekuen dan berani menghadapi
maut akan memberanikan pula semua murid-Nya dan pengikut-pengikut-
Nya untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah walaupun harus
mempertaruhkan nyawanya.
Doa
Allah, Bapa yang Mahakasih,
kami bersyukur atas kebesaran kasih-Mu kepada kami,
sebab nyatalah dalam hidup kami,
bahwa kasih-Mu itu tak pernah putus oleh kedosaan kami sekalipun.
Bahkan saat dunia terkungkung maut,
Engkau merelakan Putera-Mu sendiri menjadi penebus kami.
Semoga seperti Kristus,
kami pun selalu setia kepada Engkau sekalipun harus menderita sengsara
dan wafat Amin.
130
Kelas X SMA/SMK
1.
Pengalaman Berkorban Bagi Orang lain
Bacalah kisah berikut:
Santo Maximilian Kolbe, Martir
Maximilian Kolbe lahir di Zdunska-Wola, dekat Lodz Polandia pada
tanggal 7 Januari 1894. Ia kemudian dipermandikan dengan nama Raymond.
Setelah dewasa, ia masuk biara Fransiskan dan mengambil nama Maximilianus.
Kaul kebiaraannya yang pertama diucapkannya pada tahun 1911. Sebagai
seorang biarawan Fransiskan, Maximilian dikenal sebagai seorang yang saleh.
Pada tahun 1917, ia mendirikan Militia Maria Immaculata di Roma untuk
memajukan kebaktian kepada Bunda Maria yang dikandung tanpa noda. Pada
tahun 1918, Maximilian ditabhiskan menjadi imam dan kemudian kembali ke
Polandia untuk berkarya disana. Di Polandia, ia menyebarkan berbagai tulisan
tentang Bunda Maria dalam buletin ‘Militia Maria Immaculata’. Selain itu ia
mendirikan biara di Niepokalanov pada tahun 1927 untuk memberi tempat
pada 800 biarawan. Biara yang sama didirikannya di Jepang dan India. Di
kemudian hari, ia menjadi superior sendiri. Itulah sekilas kebesaran dan karya
Maximilian.
Tuhan mencobai Maximilian yang
saleh dan setia ini melebihi orang-
orang lain. Kiranya benar juga bahwa
semakin kuat dan besar iman seseorang,
semakin berat juga cobaan yang harus
dialami, demi memurnikan imannya
dan mempertinggi kesuciannya. Pada
tahun 1939 Gespato, Jerman yang
keji itu memasuki wilayah Polandia.
Diktator Jerman itu yakin bahwa untuk
mematahkan semangat orang Polandia
perlulah menahan, memenjarakan, dan
membunuh para pemimpinnya, baik
pololik, maupun keagamaan dan para
ahlinya. Lebih-lebih pers Polandia harus
dihancurkan.
Maximilian Kolbe dikenal sebagai
seorang penulis dan editor majalah. Maka
ia ditangkap oleh Gestapo dan diasingkan ke Lamsdorf, Jerman dan dimasukkan
ke dalam kamp konsentrasi Amstitz. Pernah ia dilepaskan, tetapi kemudian
ditangkap lagi pada tahun 1941, dan dipenjarakan di Pawiak, lalu dipindahkan
Sumber: httpupload.wikimedia.org
Gambar 5.1 St. Maximilian Kolbe
131
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
ke kamp konsentrasi Auscwitz. Di kamp konsentrasi ini, Maximilian dengan
diam-diam menjalankan tugasnya sebagai imam bagi para tahanan yang ada
di sana. Dengan kondisi tubuh yang kurus kering, Maximilian turut serta dalam
kerja paksa. TBC yang dideritanya semakin parah karena kerja paksa itu.
Pada suatu hari seorang sersan bernama Gajowniczek dijatuhi hukuman
mati. Karena sangat takut, ia berteriak-teriak menyebut anak-anak dan
istrinya. Mendengar teriakan sersan itu, Maximilian Kolbe maju dengan
tegap untuk meminta menggantikan sersan malang itu. “Daripada sersan
yang beranak-istri ini mati, lebih baiklah saya yang mati. Karena toh saya
tidak beranak-istri”, kata Maximilian. Bersama dengan para sandera lainnya,
Maximilian tidak diberi makan dan minum. Namun ia bisa bertahan sebagai
korban terakhir, dan baru mati setelah disuntik dengan carbolic acid.
Sumber: www.imankatolik.or.id/kalender/14Agu.html
Setelah kalian membaca cerita di atas, ungkapkanlah tanggapanmu
tentang cerita tersebut dalam bentuk pertanyaan untuk didiskusikan
dengan teman-temanmu! Carilah contoh-contoh pengalaman yang serupa
yang pernah kalian jumpai, baik dilakukan diri sendiri maupun orang lain.
Tugas
2.
Mendalami Makna Kisah Sengsara dan Wafat Yesus
Untuk dapat memahami secara mendalam makna sengsara dan wafat Yesus,
ada beberapa hal yang perlu kalian pahami:
1)
Konteks sosial (latar belakang situasi) menjelang penangkapan,
pengadilan, dan penyaliban Yesus
2)
Kisah Sengsara Yesus
3)
Orang-orang yang terlibat dalam pengadilan dan penyaliban Yesus
a)
Rumuskan konteks sengsara dan wafat Yesus dengan membaca
beberapa kutipan berikut:
•
Berkaitan dengan waktu menjelang Yesus bersengsara: Lukas
22:1-2, Markus 14:1-2. Matius 26:2-5 dan yang dilakukan Yesus
pada saat-saat menjelang sengsara-Nya: Matius 26:17-35, 26:36
•
Berkaitan dengan keamanan Negara dan kebiasaan Pemerintah
Romawi: Lukas 23:17 dan 19. Markus 15:7
•
Berkaitan dengan banyaknya Mesias Palsu: Markus 13:5-6;
Matius 24:4-5
132
Kelas X SMA/SMK
b)
Untuk memahami Kisah Penangkapan hingga Penyaliban Yesus,
bacalah kutipan Kitab Suci berikut sambil memperhatikan
kejadiannya, sikap dan tindakan orang-orang yang ada di dalamnya,
dan sikap Yesus dalam kejadian tersebut!
Lukas 22:39-53
39
Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit
Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.
40
Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
41
Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu
jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
42
“Ya Bapa-Ku, jikalau Eng-
kau mau, ambillah cawan ini
dari pada-Ku; tetapi bukan-
lah kehendak-Ku, melainkan
kehendak-Mulah yang ter
-
jadi.”
43
Maka seorang malaikat
dari langit menampakkan
diri kepada-Nya untuk mem-
beri kekuatan kepada-Nya.
44
Ia sangat ketakutan dan
makin bersungguh-sungguh
berdoa. Peluh-Nya menjadi
seperti titik-titik darah yang
bertetesan ke tanah.
45
Lalu Ia bangkit dari doa-
Nya dan kembali kepada
murid-murid-Nya, tetapi Ia
mendapati mereka sedang
tidur karena dukacita.
46
Kata-Nya kepada mereka:
“Mengapa kamu tidur? Ba-
ngunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
47
Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-
Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di
depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya.
48
Maka kata Yesus kepadanya: “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak
Manusia dengan ciuman?”
Sumber: http1.bp.blogspot.com
Gambar 5.2 Yesus berdoa di Taman Getsemani
133
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
49
Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan
terjadi, berkatalah mereka: “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan
pedang?”
50
Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus
telinga kanannya.
51
Tetapi Yesus berkata: “Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan
menyembuhkannya.
52
Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal
Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya:
“Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang
dan pentung?
53
Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah,
dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa
kegelapan itu.”
Lukas 22:54-65
54
Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam
Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh.
55
Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka
duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka.
56
Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-
amatinya, lalu berkata: “Juga orang ini bersama-sama dengan Dia.”
57
Tetapi Petrus menyangkal, katanya: “Bukan, aku tidak kenal Dia!”
58
Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: “Engkau
juga seorang dari mereka!” Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak!”
59
Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: “Sungguh,
orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea.”
60
Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.”
Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
61
Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa
Tuhan telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau
telah tiga kali menyangkal Aku.”
62
Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
63
Dan orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli-
Nya.
64
Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya: “Cobalah katakan siapakah yang
memukul Engkau?”
65
Dan banyak lagi hujat yang diucapkan mereka kepada-Nya.
134
Kelas X SMA/SMK
Lukas 22:66-71
66
Dan setelah hari siang berkumpullah sidang para tua-tua bangsa Yahudi dan
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu mereka menghadapkan Dia ke
Mahkamah Agama mereka,
67
katanya: “Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami.” Jawab
Yesus: “Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan
percaya;
68
dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun kamu tidak akan
menjawab.
69
Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang
Mahakuasa.”
70
Kata mereka semua: “Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?” Jawab Yesus:
“Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.”
71
Lalu kata mereka: “Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita ini telah
mendengarnya dari mulut-Nya sendiri.”
Lukas 23:1-25
1
Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus.
2
Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: “Telah kedapatan oleh kami,
bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak
kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus,
yaitu Raja.”
3
Pilatus bertanya kepada-Nya: “Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus:
“Engkau sendiri mengatakannya.”
4
Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: “Aku
tidak mendapati kesalahan apa pun pada orang ini.”
5
Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: “Ia menghasut rakyat dengan
ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini.”
6
Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea.
7
Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim
Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.
8
Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin
melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan
melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.
9
Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi
jawaban apa pun.
10
Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan
melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia.
135
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
11
Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan
Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali
kepada Pilatus.
12
Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu
mereka bermusuhan.
13
Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin
serta rakyat,
14
dan berkata kepada mereka: “Kamu telah membawa orang ini kepadaku
sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah
memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-
Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.
15
Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami.
Sesungguhnya tidak ada suatu apa pun yang dilakukan-Nya yang setimpal
dengan hukuman mati.
16
Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”
17
[Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.]
18
Tetapi mereka berteriak bersama-sama: “Enyahkanlah Dia, lepaskanlah
Barabas bagi kami!”
19
Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu
pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan.
20
Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia
ingin melepaskan Yesus.
21
Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya: “Salibkanlah Dia!
Salibkanlah Dia!”
22
Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: “Kejahatan apa yang
sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang
kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan
menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”
23
Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia
disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka.
24
Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan.
25
Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena
pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi
Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.
Lukas 23:26-56
26
Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama
Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di
atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.
27
Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang
menangisi dan meratapi Dia.
136
Kelas X SMA/SMK
28
Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem,
janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan
anak-anakmu!
29
Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan
mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak
pernah menyusui.
30
Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa
kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!
31
Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan
terjadi dengan kayu kering?”
32
Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum
mati bersama-sama dengan Dia.
Sumber: uskojaelama.net
Gambar 5.3 Yesus disalib
33
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka
menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di
sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
34
Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-
Nya.
35
Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin
mengejek Dia, katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia
menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih
A l l a h .”
137
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
36
Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur
asam kepada-Nya
37
dan berkata: “Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-
Mu!”
38
Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: “Inilah raja orang Yahudi”.
39
Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah
Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”
40
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga
tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
41
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang
salah.”
42
Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja.”
43
Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
44
Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh
daerah itu sampai jam tiga,
45
sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
46
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan
nyawa-Nya.
47
Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah,
katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!”
48
Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk
tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-
mukul diri.
49
Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-
perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat
semuanya itu.
50
Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang
yang baik lagi benar.
51
Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari
Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah.
52
Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
53
Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan,
lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di
mana belum pernah dibaringkan mayat.
54
Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai.
55
Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari
Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya
dibaringkan.
138
Kelas X SMA/SMK
56
Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur.
Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat,
Setelah membaca kisah-kisah di atas, simpulkan: Siapa saja yang
terlibat dalam kisah sengsara Yesus sejak penangkapan hingga wafat-Nya.
Apa yang dapat kalian refleksikan dari sikap tokoh-tokoh tersebut bagi
kehidupan imanmu. Apa makna sengsara dan wafat Yesus bagi imanMu?
Tugas
3.
Menghayati Makna dan Sengsara Yesus dalam Kehidupan
Sehari-hari
Allah telah menunjukkan cinta-Nya yang luar biasa bagi keselamatan dan
kebahagiaan manusia sampai mengorbankan Anak-Nya sendiri. Penyelamatan
Allah itu tidak berhenti pada masa tertentu, melainkan berlangsung terus hingga
sekarang ini.
a.
Bila demikian, tindakan konkret apa yang akan kalian lakukan sebagai
tanggapan atas penghayatan iman akan sengsara dan wafat Yesus?
b.
Sharingkanlah niatmu itu kepada teman-teman kalian!
c.
Untuk lebih mendalami dan menghayati makna sengsara dan wafat Yesus,
buatlah kesepakatan dengan teman kelompokmu, untuk melakukan Ibadat
Jalan Salib, entah di gereja atau di lingkungan sekolahmu!
Untuk dipahami
•
Kisah sengsara dan wafat Yesus dapat kita temukan dalam keempat Injil.
Mereka, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes masing-masing dengan
caranya sendiri menampilkan kisah sengsara dan wafat Yesus. Masing-
masing menampilkan secara berbeda sesuai dengan latar belakang mereka
dan jemaat yang dituju. Walaupun demikian banyak unsur yang sama yang
ditampilkan. Kisah sengsara yang termuat di dalam empat lnjil sesungguhnya
tidak pertama-tama dimaksudkan sebagai laporan pandangan mata tentang
apa yang sebenarnya terjadi. Kisah sengsara yang dituliskan di dalam keempat
Injil itu pertama-tama hendak mewartakan makna sengsara dan wafat Yesus
bagi jemaat beriman. Namun pewartaan itu jelas dilandasi oleh kenyataan
historis, yaitu bahwa Yesus sungguh-sungguh menderita sengsara dan wafat
di kayu salib.
139
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
•
Sengsara dan wafat Yesus merupakan tanda terbesar kasih Allah kepada
manusia: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal” (Yohanes
3: 16). Allah Bapa menyerahkan Putra-Nya untuk menderita dan wafat demi
keselamatan manusia.
•
Sengsara dan wafat Yesus juga merupakan tanda agung dari Kerajaan Allah.
Yesus telah mewartakan Kerajaan Allah melalui kata-kata dan perbuatan.
Yesus menyadari bahwa kesaksian yang paling kuat dalam mewartakan dan
memperjuangkan Kerajaan Allah ialah kesediaan-Nya untuk mati demi
Kerajaan Allah yang diperjuangkan-Nya. Maka, Yesus berani menghadapi
risiko ini dengan penuh kesadaran dan tanpa takut. Yesus yakin dengan sikap-
Nya yang konsekuen dan berani menghadapi maut akan memberanikan
pula semua murid-Nya dan pengikut-pengikut-Nya untuk mewartakan
dan memperjuangkan Kerajaan Allah walaupun harus mempertaruhkan
nyawanya.
Doa
Mazmur 118: 1-9.14
1
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-
lama-nya kasih setia-Nya.
2
Biarlah Israel berkata: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-
Nya!”
3
Biarlah kaum Harun berkata: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya!”
4
Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: “Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya!”
5
Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah
menjawab aku dengan memberi kelegaan.
6
TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan
manusia terhadap aku?
7
TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka
yang membenci aku.
8
Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.
9
Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para
bangsawan.
14
TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku.
140
Kelas X SMA/SMK
B.
Kebangkitan dan Kenaikan Yesus ke Surga
Keperc
ayaan bahwa kematian bukan akhir segalanya bagi hidup manusia
tersebar dalam semua agama dan kepercayaan. Mereka percaya bahwa sesudah
kematian, sesungguhnya manusia masih hidup dan terus hidup, walaupun dalam
wujud lain. Sebagai manusia, Yesus pun mengalami kematian. Ia wafat dan
dikuburkan sebagaimana manusia pada umumnya. Tetapi kematian bukan akhir
segalanya tentang Yesus, sebab Yesus dibangkitkan Allah dari kematian. Warta
tentang kebangkitan Yesus Kristus tersebut merupakan dasar paling penting dalam
iman Kristen, sebab “jika Kristus tidak bangkit, maka sia-sialah seluruh iman
kita” (bdk. 1Korintus 15: 14). Kebangkitan Yesus merupakan bukti harapan bagi
Gereja bahwa kematian bukan akhir segalanya, sebab melalui baptisan, kita telah
dipersatukan dengan wafat Yesus Kristus dan kelak akan menikmati kebangkitan
bersama Kristus. Bahkan bukan itu saja, sebagaimana Kristus masuk dalam
kemuliaan Allah di Surga, demikian pula setiap orang yang percaya kepadaNya.
Doa
Allah, Bapa Yang Mahabaik
Dalam upaya mewartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah di dunia,
Putera-Mu Yesus Kristus rela menderita, wafat di kayu Salib dan dimakamkan
Tetapi Engkau membangkitkan Dia
Dan menganugerahkan Dia kemuliaan di Surga
Semoga berkat persatuan kami dengan Dia,
Dalam baptis dan dalam sakramen-sakramenNya
Kelak kami pun akan merasakan kebangkitan dan kemuliaan
bersamaNya di Surga
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
1.
Pengalaman “Kehadiran” Orang yang Sudah Meninggal
Simaklah cerita berikut:
Tetap Hadir, Sekalipun Sudah Tiada
Ketika memasuki minggu pertama masuk di kelas X SMA, Bertha tiba-tiba
disusul tetangganya untuk meninggalkan pelajaran dan pulang ke rumahnya.
Bagaikan petir di siang bolong, ia mendengar kabar yang menyedihkan, ayah
141
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
kesayangannya dipanggil Tuhan untuk selama-lamanya akibat penyakit yang
dideritanya. Hatinya sangat terpukul dan ia pun tak dapat menyembunyikan
kesedihannya. Sambil melangkah meninggalkan gerbang sekolah ia menangis
meronta-ronta. Sesampai di rumah, kesedihannya tak lagi dapat dibendung, ia
menangis sambil memeluk jasad ayahnya. Demikian pula, seusai pemakaman
ayahnya, di rumah Bertha terus menangis.
Tetapi Bertha beruntung memiliki seorang Ibu yang sangat tegar dan
sangat menyayanginya. “Anakku, bukankah kita sudah diajari bahwa setiap
orang yang percaya kepada Kristus akan hidup kekal selamanya? Ayah memang
sudah meninggalkan kita, tetapi ia akan tetap berada bersama kita. Kalau
engkau rindu sama ayah, peluklah foto ayah dan katakan apa saja yang ingin
kamu katakan kepadanya!” kata Ibunya kepada Bertha.
Awalnya Bertha tidak percaya dan tidak mengerti akan kata-kata Ibunya.
Mungkin karena kesedihan yang sangat dalam akibat ditinggal ayahnya. Tetapi
seminggu setelahnya, ia mulai melakukan apa yang dikatakan ibunya. Pada
saat hendak berangkat ke sekolah, Bertha memandang foto ayahnya, lalu
berkata: “Ayah, Bertha ke sekolah dulu ya..doakan supaya Bertha jadi anak
yang baik dan pintar! Doakan juga ibu supaya punya rezeki untuk membiayai
kuliah Bertha!” Akhirnya hal itu menjadi kebiasaan. Setiap kali melakukannya,
Bertha merasa seolah ayahnya tersenyum. Bahkan ketika sedang sedih, atau
saat ia mengalami kegembiraan, ia pun menceritakan apa saja yang dialaminya
kepada “ayahnya” itu.
Bertha sungguh merasakan bahwa ayahnya tetap hadir. Hal itulah yang
membuat dia sangat bersemangat. Ia sangat yakin bahwa ayahnya tetap
bersamanya.
Coba ungkapkan tanggapanmu atas cerita di atas dalam bentuk
pertanyaan untuk didiskusikan. Atau kalian dapat mendiskusikan beberapa
pertanyaan berikut:
•
Apakah pengalaman Bertha itu sekedar ilusi atau halusinasi?
•
Pernahkah kalian mendengar pengalaman yang serupa?
•
Percayakah kalian akan kebangkitan orang mati?
•
Adakah kebiasaan dalam masyarakatmu yang mengungkapkan
kepercayaan mereka akan kebangkitan orang mati (atau bahwa
sesungguhnya sekalipun orang sudah mati, tetapi tetap hidup dalam
dunia dengan cara yang berbeda dengan dunia manusia yang masih
hidup)?
Tugas
142
Kelas X SMA/SMK
2.
Kebangkitan dan Kenaikan Yesus ke Surga
Baca dan renungkanlah teks Markus 16:1-20
Markus: 16:1-20
1
Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta
Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.
2
Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit,
pergilah mereka ke kubur.
3
Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Siapa yang akan menggulingkan
batu itu bagi kita dari pintu kubur?”
4
Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang
sangat besar itu sudah terguling.
5
Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang
memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut,
6
tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari
Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.
Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
Sumber: www.hidupkatolik.com
Gambar 5.4 Para wanita melihat pintu kubur Yesus terguling
143
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
7
Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada
Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti
yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.”
8
Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat
menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga
karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada
Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan
murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan
tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
9
Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada
hari pertama minggu itu, Ia mula-
mula menampakkan diri-Nya kepada
Maria Magdalena. Dari padanya Yesus
pernah mengusir tujuh setan.
10
Lalu perempuan itu pergi memberi-
tahukannya kepada mereka yang selalu
meng-iringi Yesus, dan yang pada wak-
tu itu sedang berkabung dan menangis.
11
Tetapi ketika mereka mendengar,
bahwa Yesus hidup dan telah dilihat
olehnya, mereka tidak percaya.
12
Sesudah itu Ia menampakkan diri
dalam rupa yang lain kepada dua
orang dari mereka, ketika keduanya
dalam perjalanan ke luar kota.
13
Lalu kembalilah mereka dan mem-
beritahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun
teman-teman itu tidak percaya.
14
Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka
sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka,
oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia
sesudah kebangkitan-Nya.
15
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil
kepada segala makhluk.
16
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak
percaya akan dihukum.
Sumber: www.santuarioeucaristico.com
Gambar 5.5 Yesus terangkat ke Surga
144
Kelas X SMA/SMK
17
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-
bahasa yang baru bagi mereka,
18
mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut,
mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas
orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
19
Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke
Surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.
20
Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut
bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya
Bertolak dari kutipan Kitab Suci di atas, rumuskan pemahamanmu
tentang arti Yesus bangkit? Apa buktinya? Apa artinya Yesus naik ke Surga?
Tugas
3.
Makna Kebangkitan Yesus bagi kita
Untuk memahami makna kebangkitan Yesus Kristus bagi kita, coba baca dan
renungkan kutipan 1 Korintus 15: 3-8. 14.17.20-23 berikut ini:
Kebangkitan Yesus dan Kebangkitan Kita
3
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah
kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai
dengan Kitab Suci,
4
bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang
ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
5
bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua
belas murid-Nya.
6
Sesudah itu, Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara
sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi
beberapa di antaranya telah meninggal.
7
Selanjutnya, Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua
rasul.
8
Dan yang paling akhir dari semuanya itu, Ia menampakkan diri juga kepadaku,
sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya
145
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
14
Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan
kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
17
Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan
kamu masih hidup dalam dosamu.
20
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
21
Sebab, sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga
kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
22
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam,
demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan
dengan Kristus.
23
Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung;
sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Coba rumuskan pesan kutipan tersebut dengan merangkai jawaban
atas beberapa pertanyaan berikut:
•
Apa isi pokok yang terkandung dalam 1Korintus 15: 3-8?
•
Apa isi pokok yang terkandung dalam 1Korintus 15: 14-17?
•
Apa isi pokok yang terkandung dalam 1Korintus 15: 20-23? Apa
maknanya bagi kita sekarang?
Untuk mendalami lebih lanjut, kalian juga dapat membaca beberapa
kutipan berikut: Yohanes 8:28, Roma 6:4, 2 Korintus 5:15,
Tugas
Untuk memahami makna Yesus ke Surga bagi kita, bacalah beberapa kutipan
berikut lalu rangkailah maknanya: Yohanes 20:17, Yohanes 3:13, Yohanes 14:2,
Yohanes 12:32, Ibrani 9: 11. 24, Ibrani 7:25, Daniel 7:14, Kolose 3:1-2
146
Kelas X SMA/SMK
3.
Menghayati Kebangkitan dan Kenaikan Yesus dalam Hidup
Sehari-hari
Untuk makin mengokohkan penghayatan iman kalian, buatlah doa
tertulis yang mengungkapkan penghayatan kalian akan kebangkitan dan
kenaikan Yesus ke Surga.
Tugas
Gereja mengimani, bahwa sekalipun Yesus telah bangkit dan kini
berada dalam kemuliaan bersama Bapa dan Roh Kudus, Ia tetap hadir
dalam Gereja-Nya. Kehadiran Yesus Kristus itu dapat dirasakan dalam
berbagai bentuk:
•
Ia hadir melalui sabda-Nya. Setiap saat kita membaca Kitab Suci, kita
merasakan Yesus yang hadir dan bersabda kepada kita. Sejauhmana
kalian setia membaca Kitab Suci?
•
Ia hadir dalam Ekaristi, terutama komuni. Tubuh (dan darah)
Kristus yang kita terima saat Ekaristi, merupakan tanda kehadiran
Yesus Kristus dalam diri kita. Ia hadir untuk menguatkan iman kita.
Sejauhmana kalian setia dalam mengikuti Ekaristi?
•
Ia hadir dalam sakramen-sakramen. Dalam sakramen Kristus hadir
untuk menyelamatkan. Sejauhmana kalian menaruh hormat dalam
menerima sakramen-sakramen?
•
Ia hadir melalui para pemimpin Gereja. Merekalah wakil Kristus
di dunia; melalui mereka Yesus hadir untuk Imam, raja dan Nabi.
Sejauhmana kita menaruh hormat dan taat kepada para pemimpin
Gereja sebagai wakil Kristus?
Refleksi
Semua tanda kehadiran Kristus itu, hanya mungkin dapat dirasakan
bilamana kita sungguh-sungguh percaya kepada Dia.
147
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Untuk dipahami
St. Thomas Aquinas menjelaskan bahwa ada lima alasan mengapa Kristus
bangkit.
•
Pertama, untuk menyatakan keadilan Allah
. Kristus yang rela taat pada
kehendak Allah, menderita dan wafat sudah selayaknya ditinggikan dengan
kebangkitan-Nya yang mulia.
•
Kedua, untuk memperkuat iman kita
. Rasul Paulus menuliskan, “Tetapi
andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan
sia-sialah juga kepercayaan kamu.” (1Korintus 15:14) Dengan kebangkitan-
Nya, maka Kristus sendiri membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan, dan
membuktikan bahwa kematian-Nya bukanlah satu kekalahan, namun
merupakan satu kemenangan yang membawa kehidupan.
•
Ketiga, untuk memperkuat pengharapan
. Karena Kristus membuktikan
bahwa Dia bangkit dan membawa orang-orang kudus bersama dengan-Nya,
maka kita dapat mempunyai pengharapan yang kuat, bahwa pada saatnya,
kitapun akan dibangkitkan oleh Kristus. Dan inilah yang menjadi pewartaan
para rasul, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus “Jadi, bilamana kami
beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana
mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan
orang mati?” (1Korintus 15:12).
•
Keempat, agar kita dapat hidup dengan baik
. St. Thomas mengutip Roma
6:4, “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru.” Dengan demikian, kebangkitan Kristus mengajarkan
kita untuk senantiasa hidup dalam hidup yang baru, yaitu hidup dalam Roh.
•
Kelima, untuk menuntaskan karya keselamatan Allah
. Karya keselamatan
Allah tidak berakhir pada kematian Kristus di kayu salib, namun berakhir
pada kemenangan Kristus, yaitu dengan kebangkitan-Nya. Rasul Paulus
menuliskan “yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan
dibangkitkan karena pembenaran kita.” (Roma 4:25).
148
Kelas X SMA/SMK
Doa
Mazmur 98:1-9
1
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan
perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya
oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2
TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah
menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.
3
Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala
ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.
4
Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah,
bersorak-sorailah dan bermazmurlah!
5
Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang
nyaring,
6
dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan
Raja, yakni TUHAN!
7
Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya!
8
Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai
bersama-sama
9
di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan
menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.