Gambar Sampul Agama Katolik · Sengsara, Wafat, Kebangkitan dan Kenaikan Yesus
Agama Katolik · Sengsara, Wafat, Kebangkitan dan Kenaikan Yesus
Maman Sutarman

22/08/2021 07:50:37

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

128

Kelas X SMA/SMK

Bab V

Sengsara, Wafat, Kebangkitan

dan Kenaikan Yesus

Dengan bekerja keras, Yesus melaksanakan tugas perutusan Bapa untuk me-

wartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah. Walaupun demikian tidak semua

orang menanggapi pewartaan Yesus itu dengan tangan terbuka. Ada sebagian

masyarakat yang justru merasa terancam dengan kehadiran dan kegiatan Yesus

itu. Mereka menganggap pewartaan dan tindakan Yesus sebagai ancaman bagi

jabatan, kehormatan serta nafkah mereka. Bagi mereka, Yesus adalah musuh

yang harus ditumpas. Hal itulah yang menyebabkan mereka dengan berbagai

cara berusaha menjebak dan melemahkan pengaruh pewartaan Yesus. Bahkan

beberapa kali mereka berusaha membunuh Yesus. Hingga pada saat yang tepat,

mereka berhasil menangkap Yesus, mengadili, menyiksa dan menyalibkan-Nya.

Di mata para musuh-Nya, kematian Yesus merupakan bentuk hukuman

yang layak bagi seorang penghujat Allah. Tetapi Yesus menghayati sengsara dan

wafat-Nya sebagai bentuk kesetiaan-Nya kepada nasib manusia yang berdosa, dan

sekaligus kesetiaan dan penyerahan total kepada Bapa. Yesus mengalami nasib

seperti manusia, yakni kematian. Tetapi Allah membangkitkan Dia pada hari

ketiga sebagai tanda penerimaan penyerahan diri Anak-Nya dan memuliakan Dia

dengan mengangkat Dia ke Surga.

Untuk lebih menghayati hal tersebut di atas, maka dalam bab lima ini, secara

berturut-turut akan dibahas topik-topik:

A.

Sengsara dan wafat Yesus

B.

Kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga.

129

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

A.

Sengsara dan Wafat Yesus

Kematian merupakan peristiwa yang amat sangat biasa. Apapun yang hidup

pasti suatu saat akan mati. Kematian seolah menjadi titik akhir dari kehidupan

manusia, setelah itu ia lenyap bagai ditelan bumi. Tetapi, Iman kristiani justru

menegaskan, bahwa seharusnya kematian dihayati sebagai pintu masuk pada

kehidupan baru, kehidupan kekal bersama dengan Allah. Maka persoalannya

adalah: bagaimana manusia mempersiapkan dan menghayati kematian.

Wafat Yesus adalah kenyataan historis. Sengsara dan wafat Yesus merupakan

tanda terbesar kasih Allah kepada manusia. Sengsara dan wafat Yesus juga

merupakan tanda agung dari Kerajaan Allah. Yesus telah mewartakan Kerajaan

Allah melalui kata-kata dan perbuatan. Yesus menyadari bahwa kesaksian yang

paling kuat dalam mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah ialah

kesediaan-Nya untuk mati demi Kerajaan Allah yang diperjuangkan-Nya.

Maka, Yesus berani menghadapi risiko ini dengan penuh kesadaran dan tanpa

takut. Yesus yakin dengan sikap-Nya yang konsekuen dan berani menghadapi

maut akan memberanikan pula semua murid-Nya dan pengikut-pengikut-

Nya untuk mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan Allah walaupun harus

mempertaruhkan nyawanya.

Doa

Allah, Bapa yang Mahakasih,

kami bersyukur atas kebesaran kasih-Mu kepada kami,

sebab nyatalah dalam hidup kami,

bahwa kasih-Mu itu tak pernah putus oleh kedosaan kami sekalipun.

Bahkan saat dunia terkungkung maut,

Engkau merelakan Putera-Mu sendiri menjadi penebus kami.

Semoga seperti Kristus,

kami pun selalu setia kepada Engkau sekalipun harus menderita sengsara

dan wafat Amin.

130

Kelas X SMA/SMK

1.

Pengalaman Berkorban Bagi Orang lain

Bacalah kisah berikut:

Santo Maximilian Kolbe, Martir

Maximilian Kolbe lahir di Zdunska-Wola, dekat Lodz Polandia pada

tanggal 7 Januari 1894. Ia kemudian dipermandikan dengan nama Raymond.

Setelah dewasa, ia masuk biara Fransiskan dan mengambil nama Maximilianus.

Kaul kebiaraannya yang pertama diucapkannya pada tahun 1911. Sebagai

seorang biarawan Fransiskan, Maximilian dikenal sebagai seorang yang saleh.

Pada tahun 1917, ia mendirikan Militia Maria Immaculata di Roma untuk

memajukan kebaktian kepada Bunda Maria yang dikandung tanpa noda. Pada

tahun 1918, Maximilian ditabhiskan menjadi imam dan kemudian kembali ke

Polandia untuk berkarya disana. Di Polandia, ia menyebarkan berbagai tulisan

tentang Bunda Maria dalam buletin ‘Militia Maria Immaculata’. Selain itu ia

mendirikan biara di Niepokalanov pada tahun 1927 untuk memberi tempat

pada 800 biarawan. Biara yang sama didirikannya di Jepang dan India. Di

kemudian hari, ia menjadi superior sendiri. Itulah sekilas kebesaran dan karya

Maximilian.

Tuhan mencobai Maximilian yang

saleh dan setia ini melebihi orang-

orang lain. Kiranya benar juga bahwa

semakin kuat dan besar iman seseorang,

semakin berat juga cobaan yang harus

dialami, demi memurnikan imannya

dan mempertinggi kesuciannya. Pada

tahun 1939 Gespato, Jerman yang

keji itu memasuki wilayah Polandia.

Diktator Jerman itu yakin bahwa untuk

mematahkan semangat orang Polandia

perlulah menahan, memenjarakan, dan

membunuh para pemimpinnya, baik

pololik, maupun keagamaan dan para

ahlinya. Lebih-lebih pers Polandia harus

dihancurkan.

Maximilian Kolbe dikenal sebagai

seorang penulis dan editor majalah. Maka

ia ditangkap oleh Gestapo dan diasingkan ke Lamsdorf, Jerman dan dimasukkan

ke dalam kamp konsentrasi Amstitz. Pernah ia dilepaskan, tetapi kemudian

ditangkap lagi pada tahun 1941, dan dipenjarakan di Pawiak, lalu dipindahkan

Sumber: httpupload.wikimedia.org

Gambar 5.1 St. Maximilian Kolbe

131

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

ke kamp konsentrasi Auscwitz. Di kamp konsentrasi ini, Maximilian dengan

diam-diam menjalankan tugasnya sebagai imam bagi para tahanan yang ada

di sana. Dengan kondisi tubuh yang kurus kering, Maximilian turut serta dalam

kerja paksa. TBC yang dideritanya semakin parah karena kerja paksa itu.

Pada suatu hari seorang sersan bernama Gajowniczek dijatuhi hukuman

mati. Karena sangat takut, ia berteriak-teriak menyebut anak-anak dan

istrinya. Mendengar teriakan sersan itu, Maximilian Kolbe maju dengan

tegap untuk meminta menggantikan sersan malang itu. “Daripada sersan

yang beranak-istri ini mati, lebih baiklah saya yang mati. Karena toh saya

tidak beranak-istri”, kata Maximilian. Bersama dengan para sandera lainnya,

Maximilian tidak diberi makan dan minum. Namun ia bisa bertahan sebagai

korban terakhir, dan baru mati setelah disuntik dengan carbolic acid.

Sumber: www.imankatolik.or.id/kalender/14Agu.html

Setelah kalian membaca cerita di atas, ungkapkanlah tanggapanmu

tentang cerita tersebut dalam bentuk pertanyaan untuk didiskusikan

dengan teman-temanmu! Carilah contoh-contoh pengalaman yang serupa

yang pernah kalian jumpai, baik dilakukan diri sendiri maupun orang lain.

Tugas

2.

Mendalami Makna Kisah Sengsara dan Wafat Yesus

Untuk dapat memahami secara mendalam makna sengsara dan wafat Yesus,

ada beberapa hal yang perlu kalian pahami:

1)

Konteks sosial (latar belakang situasi) menjelang penangkapan,

pengadilan, dan penyaliban Yesus

2)

Kisah Sengsara Yesus

3)

Orang-orang yang terlibat dalam pengadilan dan penyaliban Yesus

a)

Rumuskan konteks sengsara dan wafat Yesus dengan membaca

beberapa kutipan berikut:

Berkaitan dengan waktu menjelang Yesus bersengsara: Lukas

22:1-2, Markus 14:1-2. Matius 26:2-5 dan yang dilakukan Yesus

pada saat-saat menjelang sengsara-Nya: Matius 26:17-35, 26:36

Berkaitan dengan keamanan Negara dan kebiasaan Pemerintah

Romawi: Lukas 23:17 dan 19. Markus 15:7

Berkaitan dengan banyaknya Mesias Palsu: Markus 13:5-6;

Matius 24:4-5

132

Kelas X SMA/SMK

b)

Untuk memahami Kisah Penangkapan hingga Penyaliban Yesus,

bacalah kutipan Kitab Suci berikut sambil memperhatikan

kejadiannya, sikap dan tindakan orang-orang yang ada di dalamnya,

dan sikap Yesus dalam kejadian tersebut!

Lukas 22:39-53

39

Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit

Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.

40

Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu

jangan jatuh ke dalam pencobaan.”

41

Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu

jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:

42

“Ya Bapa-Ku, jikalau Eng-

kau mau, ambillah cawan ini

dari pada-Ku; tetapi bukan-

lah kehendak-Ku, melainkan

kehendak-Mulah yang ter

-

jadi.”

43

Maka seorang malaikat

dari langit menampakkan

diri kepada-Nya untuk mem-

beri kekuatan kepada-Nya.

44

Ia sangat ketakutan dan

makin bersungguh-sungguh

berdoa. Peluh-Nya menjadi

seperti titik-titik darah yang

bertetesan ke tanah.

45

Lalu Ia bangkit dari doa-

Nya dan kembali kepada

murid-murid-Nya, tetapi Ia

mendapati mereka sedang

tidur karena dukacita.

46

Kata-Nya kepada mereka:

“Mengapa kamu tidur? Ba-

ngunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”

47

Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-

Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di

depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya.

48

Maka kata Yesus kepadanya: “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak

Manusia dengan ciuman?”

Sumber: http1.bp.blogspot.com

Gambar 5.2 Yesus berdoa di Taman Getsemani

133

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

49

Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan

terjadi, berkatalah mereka: “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan

pedang?”

50

Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus

telinga kanannya.

51

Tetapi Yesus berkata: “Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan

menyembuhkannya.

52

Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal

Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya:

“Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang

dan pentung?

53

Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah,

dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa

kegelapan itu.”

Lukas 22:54-65

54

Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam

Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh.

55

Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka

duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka.

56

Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-

amatinya, lalu berkata: “Juga orang ini bersama-sama dengan Dia.”

57

Tetapi Petrus menyangkal, katanya: “Bukan, aku tidak kenal Dia!”

58

Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: “Engkau

juga seorang dari mereka!” Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak!”

59

Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: “Sungguh,

orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea.”

60

Tetapi Petrus berkata: “Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.”

Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.

61

Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa

Tuhan telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau

telah tiga kali menyangkal Aku.”

62

Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

63

Dan orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli-

Nya.

64

Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya: “Cobalah katakan siapakah yang

memukul Engkau?”

65

Dan banyak lagi hujat yang diucapkan mereka kepada-Nya.

134

Kelas X SMA/SMK

Lukas 22:66-71

66

Dan setelah hari siang berkumpullah sidang para tua-tua bangsa Yahudi dan

imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu mereka menghadapkan Dia ke

Mahkamah Agama mereka,

67

katanya: “Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami.” Jawab

Yesus: “Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan

percaya;

68

dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun kamu tidak akan

menjawab.

69

Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang

Mahakuasa.”

70

Kata mereka semua: “Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?” Jawab Yesus:

“Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.”

71

Lalu kata mereka: “Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita ini telah

mendengarnya dari mulut-Nya sendiri.”

Lukas 23:1-25

1

Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus.

2

Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: “Telah kedapatan oleh kami,

bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak

kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus,

yaitu Raja.”

3

Pilatus bertanya kepada-Nya: “Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus:

“Engkau sendiri mengatakannya.”

4

Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: “Aku

tidak mendapati kesalahan apa pun pada orang ini.”

5

Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: “Ia menghasut rakyat dengan

ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini.”

6

Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea.

7

Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim

Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.

8

Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin

melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan

melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.

9

Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi

jawaban apa pun.

10

Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan

melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia.

135

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

11

Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan

Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali

kepada Pilatus.

12

Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu

mereka bermusuhan.

13

Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin

serta rakyat,

14

dan berkata kepada mereka: “Kamu telah membawa orang ini kepadaku

sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah

memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-

Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.

15

Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami.

Sesungguhnya tidak ada suatu apa pun yang dilakukan-Nya yang setimpal

dengan hukuman mati.

16

Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”

17

[Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.]

18

Tetapi mereka berteriak bersama-sama: “Enyahkanlah Dia, lepaskanlah

Barabas bagi kami!”

19

Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu

pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan.

20

Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia

ingin melepaskan Yesus.

21

Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya: “Salibkanlah Dia!

Salibkanlah Dia!”

22

Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: “Kejahatan apa yang

sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang

kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan

menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”

23

Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia

disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka.

24

Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan.

25

Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena

pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi

Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.

Lukas 23:26-56

26

Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama

Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di

atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.

27

Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang

menangisi dan meratapi Dia.

136

Kelas X SMA/SMK

28

Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem,

janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan

anak-anakmu!

29

Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan

mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak

pernah menyusui.

30

Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa

kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!

31

Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan

terjadi dengan kayu kering?”

32

Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum

mati bersama-sama dengan Dia.

Sumber: uskojaelama.net

Gambar 5.3 Yesus disalib

33

Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka

menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di

sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.

34

Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa

yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-

Nya.

35

Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin

mengejek Dia, katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia

menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih

A l l a h .”

137

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

36

Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur

asam kepada-Nya

37

dan berkata: “Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-

Mu!”

38

Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: “Inilah raja orang Yahudi”.

39

Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah

Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”

40

Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga

tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?

41

Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang

setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang

salah.”

42

Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai

Raja.”

43

Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga

engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

44

Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh

daerah itu sampai jam tiga,

45

sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.

46

Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu

Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan

nyawa-Nya.

47

Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah,

katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!”

48

Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk

tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-

mukul diri.

49

Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-

perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat

semuanya itu.

50

Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang

yang baik lagi benar.

51

Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari

Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah.

52

Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.

53

Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan,

lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di

mana belum pernah dibaringkan mayat.

54

Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai.

55

Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari

Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya

dibaringkan.

138

Kelas X SMA/SMK

56

Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur.

Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat,

Setelah membaca kisah-kisah di atas, simpulkan: Siapa saja yang

terlibat dalam kisah sengsara Yesus sejak penangkapan hingga wafat-Nya.

Apa yang dapat kalian refleksikan dari sikap tokoh-tokoh tersebut bagi

kehidupan imanmu. Apa makna sengsara dan wafat Yesus bagi imanMu?

Tugas

3.

Menghayati Makna dan Sengsara Yesus dalam Kehidupan

Sehari-hari

Allah telah menunjukkan cinta-Nya yang luar biasa bagi keselamatan dan

kebahagiaan manusia sampai mengorbankan Anak-Nya sendiri. Penyelamatan

Allah itu tidak berhenti pada masa tertentu, melainkan berlangsung terus hingga

sekarang ini.

a.

Bila demikian, tindakan konkret apa yang akan kalian lakukan sebagai

tanggapan atas penghayatan iman akan sengsara dan wafat Yesus?

b.

Sharingkanlah niatmu itu kepada teman-teman kalian!

c.

Untuk lebih mendalami dan menghayati makna sengsara dan wafat Yesus,

buatlah kesepakatan dengan teman kelompokmu, untuk melakukan Ibadat

Jalan Salib, entah di gereja atau di lingkungan sekolahmu!

Untuk dipahami

Kisah sengsara dan wafat Yesus dapat kita temukan dalam keempat Injil.

Mereka, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes masing-masing dengan

caranya sendiri menampilkan kisah sengsara dan wafat Yesus. Masing-

masing menampilkan secara berbeda sesuai dengan latar belakang mereka

dan jemaat yang dituju. Walaupun demikian banyak unsur yang sama yang

ditampilkan. Kisah sengsara yang termuat di dalam empat lnjil sesungguhnya

tidak pertama-tama dimaksudkan sebagai laporan pandangan mata tentang

apa yang sebenarnya terjadi. Kisah sengsara yang dituliskan di dalam keempat

Injil itu pertama-tama hendak mewartakan makna sengsara dan wafat Yesus

bagi jemaat beriman. Namun pewartaan itu jelas dilandasi oleh kenyataan

historis, yaitu bahwa Yesus sungguh-sungguh menderita sengsara dan wafat

di kayu salib.

139

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Sengsara dan wafat Yesus merupakan tanda terbesar kasih Allah kepada

manusia: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah

mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya

kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal” (Yohanes

3: 16). Allah Bapa menyerahkan Putra-Nya untuk menderita dan wafat demi

keselamatan manusia.

Sengsara dan wafat Yesus juga merupakan tanda agung dari Kerajaan Allah.

Yesus telah mewartakan Kerajaan Allah melalui kata-kata dan perbuatan.

Yesus menyadari bahwa kesaksian yang paling kuat dalam mewartakan dan

memperjuangkan Kerajaan Allah ialah kesediaan-Nya untuk mati demi

Kerajaan Allah yang diperjuangkan-Nya. Maka, Yesus berani menghadapi

risiko ini dengan penuh kesadaran dan tanpa takut. Yesus yakin dengan sikap-

Nya yang konsekuen dan berani menghadapi maut akan memberanikan

pula semua murid-Nya dan pengikut-pengikut-Nya untuk mewartakan

dan memperjuangkan Kerajaan Allah walaupun harus mempertaruhkan

nyawanya.

Doa

Mazmur 118: 1-9.14

1

Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-

lama-nya kasih setia-Nya.

2

Biarlah Israel berkata: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-

Nya!”

3

Biarlah kaum Harun berkata: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih

setia-Nya!”

4

Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: “Bahwasanya untuk

selama-lamanya kasih setia-Nya!”

5

Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah

menjawab aku dengan memberi kelegaan.

6

TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan

manusia terhadap aku?

7

TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka

yang membenci aku.

8

Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.

9

Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para

bangsawan.

14

TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku.

140

Kelas X SMA/SMK

B.

Kebangkitan dan Kenaikan Yesus ke Surga

Keperc

ayaan bahwa kematian bukan akhir segalanya bagi hidup manusia

tersebar dalam semua agama dan kepercayaan. Mereka percaya bahwa sesudah

kematian, sesungguhnya manusia masih hidup dan terus hidup, walaupun dalam

wujud lain. Sebagai manusia, Yesus pun mengalami kematian. Ia wafat dan

dikuburkan sebagaimana manusia pada umumnya. Tetapi kematian bukan akhir

segalanya tentang Yesus, sebab Yesus dibangkitkan Allah dari kematian. Warta

tentang kebangkitan Yesus Kristus tersebut merupakan dasar paling penting dalam

iman Kristen, sebab “jika Kristus tidak bangkit, maka sia-sialah seluruh iman

kita” (bdk. 1Korintus 15: 14). Kebangkitan Yesus merupakan bukti harapan bagi

Gereja bahwa kematian bukan akhir segalanya, sebab melalui baptisan, kita telah

dipersatukan dengan wafat Yesus Kristus dan kelak akan menikmati kebangkitan

bersama Kristus. Bahkan bukan itu saja, sebagaimana Kristus masuk dalam

kemuliaan Allah di Surga, demikian pula setiap orang yang percaya kepadaNya.

Doa

Allah, Bapa Yang Mahabaik

Dalam upaya mewartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah di dunia,

Putera-Mu Yesus Kristus rela menderita, wafat di kayu Salib dan dimakamkan

Tetapi Engkau membangkitkan Dia

Dan menganugerahkan Dia kemuliaan di Surga

Semoga berkat persatuan kami dengan Dia,

Dalam baptis dan dalam sakramen-sakramenNya

Kelak kami pun akan merasakan kebangkitan dan kemuliaan

bersamaNya di Surga

Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

1.

Pengalaman “Kehadiran” Orang yang Sudah Meninggal

Simaklah cerita berikut:

Tetap Hadir, Sekalipun Sudah Tiada

Ketika memasuki minggu pertama masuk di kelas X SMA, Bertha tiba-tiba

disusul tetangganya untuk meninggalkan pelajaran dan pulang ke rumahnya.

Bagaikan petir di siang bolong, ia mendengar kabar yang menyedihkan, ayah

141

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

kesayangannya dipanggil Tuhan untuk selama-lamanya akibat penyakit yang

dideritanya. Hatinya sangat terpukul dan ia pun tak dapat menyembunyikan

kesedihannya. Sambil melangkah meninggalkan gerbang sekolah ia menangis

meronta-ronta. Sesampai di rumah, kesedihannya tak lagi dapat dibendung, ia

menangis sambil memeluk jasad ayahnya. Demikian pula, seusai pemakaman

ayahnya, di rumah Bertha terus menangis.

Tetapi Bertha beruntung memiliki seorang Ibu yang sangat tegar dan

sangat menyayanginya. “Anakku, bukankah kita sudah diajari bahwa setiap

orang yang percaya kepada Kristus akan hidup kekal selamanya? Ayah memang

sudah meninggalkan kita, tetapi ia akan tetap berada bersama kita. Kalau

engkau rindu sama ayah, peluklah foto ayah dan katakan apa saja yang ingin

kamu katakan kepadanya!” kata Ibunya kepada Bertha.

Awalnya Bertha tidak percaya dan tidak mengerti akan kata-kata Ibunya.

Mungkin karena kesedihan yang sangat dalam akibat ditinggal ayahnya. Tetapi

seminggu setelahnya, ia mulai melakukan apa yang dikatakan ibunya. Pada

saat hendak berangkat ke sekolah, Bertha memandang foto ayahnya, lalu

berkata: “Ayah, Bertha ke sekolah dulu ya..doakan supaya Bertha jadi anak

yang baik dan pintar! Doakan juga ibu supaya punya rezeki untuk membiayai

kuliah Bertha!” Akhirnya hal itu menjadi kebiasaan. Setiap kali melakukannya,

Bertha merasa seolah ayahnya tersenyum. Bahkan ketika sedang sedih, atau

saat ia mengalami kegembiraan, ia pun menceritakan apa saja yang dialaminya

kepada “ayahnya” itu.

Bertha sungguh merasakan bahwa ayahnya tetap hadir. Hal itulah yang

membuat dia sangat bersemangat. Ia sangat yakin bahwa ayahnya tetap

bersamanya.

Coba ungkapkan tanggapanmu atas cerita di atas dalam bentuk

pertanyaan untuk didiskusikan. Atau kalian dapat mendiskusikan beberapa

pertanyaan berikut:

Apakah pengalaman Bertha itu sekedar ilusi atau halusinasi?

Pernahkah kalian mendengar pengalaman yang serupa?

Percayakah kalian akan kebangkitan orang mati?

Adakah kebiasaan dalam masyarakatmu yang mengungkapkan

kepercayaan mereka akan kebangkitan orang mati (atau bahwa

sesungguhnya sekalipun orang sudah mati, tetapi tetap hidup dalam

dunia dengan cara yang berbeda dengan dunia manusia yang masih

hidup)?

Tugas

142

Kelas X SMA/SMK

2.

Kebangkitan dan Kenaikan Yesus ke Surga

Baca dan renungkanlah teks Markus 16:1-20

Markus: 16:1-20

1

Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta

Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.

2

Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit,

pergilah mereka ke kubur.

3

Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Siapa yang akan menggulingkan

batu itu bagi kita dari pintu kubur?”

4

Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang

sangat besar itu sudah terguling.

5

Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang

memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut,

6

tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari

Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.

Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.

Sumber: www.hidupkatolik.com

Gambar 5.4 Para wanita melihat pintu kubur Yesus terguling

143

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

7

Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada

Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti

yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.”

8

Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat

menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga

karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada

Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan

murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan

tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.

9

Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada

hari pertama minggu itu, Ia mula-

mula menampakkan diri-Nya kepada

Maria Magdalena. Dari padanya Yesus

pernah mengusir tujuh setan.

10

Lalu perempuan itu pergi memberi-

tahukannya kepada mereka yang selalu

meng-iringi Yesus, dan yang pada wak-

tu itu sedang berkabung dan menangis.

11

Tetapi ketika mereka mendengar,

bahwa Yesus hidup dan telah dilihat

olehnya, mereka tidak percaya.

12

Sesudah itu Ia menampakkan diri

dalam rupa yang lain kepada dua

orang dari mereka, ketika keduanya

dalam perjalanan ke luar kota.

13

Lalu kembalilah mereka dan mem-

beritahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun

teman-teman itu tidak percaya.

14

Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka

sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka,

oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia

sesudah kebangkitan-Nya.

15

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil

kepada segala makhluk.

16

Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak

percaya akan dihukum.

Sumber: www.santuarioeucaristico.com

Gambar 5.5 Yesus terangkat ke Surga

144

Kelas X SMA/SMK

17

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan

mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-

bahasa yang baru bagi mereka,

18

mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut,

mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas

orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

19

Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke

Surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

20

Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut

bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya

Bertolak dari kutipan Kitab Suci di atas, rumuskan pemahamanmu

tentang arti Yesus bangkit? Apa buktinya? Apa artinya Yesus naik ke Surga?

Tugas

3.

Makna Kebangkitan Yesus bagi kita

Untuk memahami makna kebangkitan Yesus Kristus bagi kita, coba baca dan

renungkan kutipan 1 Korintus 15: 3-8. 14.17.20-23 berikut ini:

Kebangkitan Yesus dan Kebangkitan Kita

3

Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah

kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai

dengan Kitab Suci,

4

bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang

ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

5

bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua

belas murid-Nya.

6

Sesudah itu, Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara

sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi

beberapa di antaranya telah meninggal.

7

Selanjutnya, Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua

rasul.

8

Dan yang paling akhir dari semuanya itu, Ia menampakkan diri juga kepadaku,

sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya

145

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

14

Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan

kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.

17

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan

kamu masih hidup dalam dosamu.

20

Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang

mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

21

Sebab, sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga

kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

22

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam,

demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan

dengan Kristus.

23

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung;

sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Coba rumuskan pesan kutipan tersebut dengan merangkai jawaban

atas beberapa pertanyaan berikut:

Apa isi pokok yang terkandung dalam 1Korintus 15: 3-8?

Apa isi pokok yang terkandung dalam 1Korintus 15: 14-17?

Apa isi pokok yang terkandung dalam 1Korintus 15: 20-23? Apa

maknanya bagi kita sekarang?

Untuk mendalami lebih lanjut, kalian juga dapat membaca beberapa

kutipan berikut: Yohanes 8:28, Roma 6:4, 2 Korintus 5:15,

Tugas

Untuk memahami makna Yesus ke Surga bagi kita, bacalah beberapa kutipan

berikut lalu rangkailah maknanya: Yohanes 20:17, Yohanes 3:13, Yohanes 14:2,

Yohanes 12:32, Ibrani 9: 11. 24, Ibrani 7:25, Daniel 7:14, Kolose 3:1-2

146

Kelas X SMA/SMK

3.

Menghayati Kebangkitan dan Kenaikan Yesus dalam Hidup

Sehari-hari

Untuk makin mengokohkan penghayatan iman kalian, buatlah doa

tertulis yang mengungkapkan penghayatan kalian akan kebangkitan dan

kenaikan Yesus ke Surga.

Tugas

Gereja mengimani, bahwa sekalipun Yesus telah bangkit dan kini

berada dalam kemuliaan bersama Bapa dan Roh Kudus, Ia tetap hadir

dalam Gereja-Nya. Kehadiran Yesus Kristus itu dapat dirasakan dalam

berbagai bentuk:

Ia hadir melalui sabda-Nya. Setiap saat kita membaca Kitab Suci, kita

merasakan Yesus yang hadir dan bersabda kepada kita. Sejauhmana

kalian setia membaca Kitab Suci?

Ia hadir dalam Ekaristi, terutama komuni. Tubuh (dan darah)

Kristus yang kita terima saat Ekaristi, merupakan tanda kehadiran

Yesus Kristus dalam diri kita. Ia hadir untuk menguatkan iman kita.

Sejauhmana kalian setia dalam mengikuti Ekaristi?

Ia hadir dalam sakramen-sakramen. Dalam sakramen Kristus hadir

untuk menyelamatkan. Sejauhmana kalian menaruh hormat dalam

menerima sakramen-sakramen?

Ia hadir melalui para pemimpin Gereja. Merekalah wakil Kristus

di dunia; melalui mereka Yesus hadir untuk Imam, raja dan Nabi.

Sejauhmana kita menaruh hormat dan taat kepada para pemimpin

Gereja sebagai wakil Kristus?

Refleksi

Semua tanda kehadiran Kristus itu, hanya mungkin dapat dirasakan

bilamana kita sungguh-sungguh percaya kepada Dia.

147

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Untuk dipahami

St. Thomas Aquinas menjelaskan bahwa ada lima alasan mengapa Kristus

bangkit.

Pertama, untuk menyatakan keadilan Allah

. Kristus yang rela taat pada

kehendak Allah, menderita dan wafat sudah selayaknya ditinggikan dengan

kebangkitan-Nya yang mulia.

Kedua, untuk memperkuat iman kita

. Rasul Paulus menuliskan, “Tetapi

andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan

sia-sialah juga kepercayaan kamu.” (1Korintus 15:14) Dengan kebangkitan-

Nya, maka Kristus sendiri membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan, dan

membuktikan bahwa kematian-Nya bukanlah satu kekalahan, namun

merupakan satu kemenangan yang membawa kehidupan.

Ketiga, untuk memperkuat pengharapan

. Karena Kristus membuktikan

bahwa Dia bangkit dan membawa orang-orang kudus bersama dengan-Nya,

maka kita dapat mempunyai pengharapan yang kuat, bahwa pada saatnya,

kitapun akan dibangkitkan oleh Kristus. Dan inilah yang menjadi pewartaan

para rasul, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus “Jadi, bilamana kami

beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana

mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan

orang mati?” (1Korintus 15:12).

Keempat, agar kita dapat hidup dengan baik

. St. Thomas mengutip Roma

6:4, “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh

baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan

dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup

dalam hidup yang baru.” Dengan demikian, kebangkitan Kristus mengajarkan

kita untuk senantiasa hidup dalam hidup yang baru, yaitu hidup dalam Roh.

Kelima, untuk menuntaskan karya keselamatan Allah

. Karya keselamatan

Allah tidak berakhir pada kematian Kristus di kayu salib, namun berakhir

pada kemenangan Kristus, yaitu dengan kebangkitan-Nya. Rasul Paulus

menuliskan “yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan

dibangkitkan karena pembenaran kita.” (Roma 4:25).

148

Kelas X SMA/SMK

Doa

Mazmur 98:1-9

1

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan

perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya

oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.

2

TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah

menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.

3

Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala

ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.

4

Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah,

bersorak-sorailah dan bermazmurlah!

5

Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang

nyaring,

6

dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan

Raja, yakni TUHAN!

7

Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya!

8

Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai

bersama-sama

9

di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan

menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.